Minggu, 27 Maret 2011

25 Minutes Story on 29th November 2010

Pukul 06.20 Senin pagi 29 November 2010 aku memacu skutikku menuju ke sekolah yang kira-kira berjarak +/- 8 km dari tempat tinggalku. Karena setiap Senin pagi selalu diadakan upacara bendera, maka aku memacu skutikku sedikit ngebut--lebih banyak hati-hatinya--untuk menghindari beberapa ruas jalan yang selalu dilanda macet setiap pukul 06.30. Kadang aku berpikir, kota kecilku ini sudah mulai tumbuh dewasa(???). Tiap pagi selalu macet karena bertabrakkannya jadwal masuk sekolah dan masuk kerja.
Back to school, eh story...
Ditengah perjalanan aku bertemu atau lebih tepatnya melihat segerombolan (???) polantas yang kelihatan berkonvoi. Aku berasumsi mereka akan menuju ke pos masing-masing--pengen kelihatan kompak kali ya bergerombol (gerombol?????? gubrakk!!). Belum ada kejanggalan disana sampai ketika kupacu skutikku untuk berlari 80 km/jam (sebenarnya agak maksa). Aku benar-benar ingin segera sampai di sekolah agar aku bisa beristirahat sejenak sebelum upacara dimulai. Tiba-tiba aku memandang sinis kepada rombongan polantas yang ada disebelahku, pasalnya mereka berkendara beriringan sambil ngobrol dengan polantas yang mengendarai motor di sebelahnya. Rasanya ingin kuteriakkan, "Woy, Pak!! Ntar aj ngobrolnya sambil sarapan!" atau "Kalo mau ngobrol minggir aj, Pak!!" Tapi nyatanya kutelan lagi kalimat-kalimat itu. Kupandangi seragam yang kukenakan, "aku tak ingin mengotorinya" pikirku.
Walaupun kalimat telah kutelan kembali, namun kedongkolanku ternyata belum hilang (belum lulus ujian sabar ternyata, hohoho...^o^). Kutekan tombol klakson di skutikku hingga mengeluarkan bunyi yang cukup keras dan lama--berharap tuh oknum polantas nyadar--hingga mereka sedikit minggir dan aku menemukan celah untuk mendahului. Kulanjutkan perjalananku hingga ke sekolah dengan gumaman, "hmmm... ternyata polantas juga manusia". YA IYALAAAAAAHHHHH....!!!

3 komentar: